NATARU THK2023 Tanam Pohon
Klik Nataru Info lebih lanjut
Kecintaan terhadap bumi dengan merawat air di saat kemarau menjadi prioritas anak muda yang tergabung dalam Taru Hijau komunitas (THK) memberikan perhatian khusus bagi aksi cinta bumi dan lingkungan. Termasuk menjaga sumber mata air dan kebersihan lingkungan dari sampah. Komunitas THK 46 dibentuk untuk memberikan prioritas dan perhatian bagi sumber daya alam yang ada untuk dijaga dan dirawat. Sehingga komunitas ini harus menjadi contoh bagi generasi lainnya untuk selalu menjaga alam dan sumber air yang ada demi kesejahteraaan bersama. Tujuan dibentuknya komunitas ini untuk membangkitkan kepedulian bersama dalam menjaga dan merawat kekayaan alam yang ada disekitar. Termasuk menjaga mata air yang ada dengan kegiatan menanam pohon sebagai langkah konsevasi. Jejak Kami 2 tahun terakhir bisa di buka https://thkglobe.wordpress.com/ Daerah penanaman berada pada wilayah hutan negara, pada ketinggian 800an meter dpl, sekitaran puncak Kabupaten Buleleng, tepatnya sekitar puncak pute Penyawangan utara ulun danu Buyan. Pada tahun sebelun 1980an daerah ini masih hutan rimba menurut salah satu informan yang sering melintasi daerah ini. Pohon-pohon besar seperti kayu gule masih banyak diaerah hutan. Kayu gule digunakan biasanya untuk bangunan penggong atau gelebeg jaman pada era itu, yang masih kita temukan warisan beberapa yang masih dilestarikan. Karna kayunya masih utuh bahkan ada yang berisi tanggal gelebeg tahun 1960. Kayu atau pohon-pohon besar, menurut informan kayu Peradah, Kejanten, bahkan kayu Jeleme (memiliki getah merah), kayu-kayu sudah tidak ditemukan lagi. Pohon-pohon yang masih ada sekitar areal hutan yang sudah beralih fungsi, keberadaanya tidak ada yang menjamin apakah tetap ada. Penuturan informan bisa saja pohon-pohon hilang atau sengaja dihilangkan, bukan ditebang melaikan pohon-pohon tersebut mati dengan sendirinya. Pengalaman informan jika ditanami pohon jenis kayu hutan, biasanya tidak akan bertahan, kemungkinan dicabut oleh oknum yang berkempentingan pada areal sekitar sana. Pendekatan dan edukasi sangat penting dalan usaha konservaai hutan si wilayah hutan negara, yang hampir di semua perbatasan desa-desa kondisinya hampir sama. Edukasi PPLH untuk menjaga ekosistem hutan, minimal tidak bertambah luas diperlukan Komunitas-komunitas yang peduli akan keberadaan hutan, berbagai bentuk komunitas bisa berperan seperti komunitas tracking, pecinta alam. Dengan kunjungan dan aktifitas komunitas setidaknya ada pemantaun wilayah hutan yang letak jauh dari kota yang keberadaan jarang diakses. Pilihan pohon-pohon produktif seperti Mangis dan Alpokat, yang ditanam diwilayah ini diterima oleh penduduk yang bisa mengakses wilayah ini. Tanaman bambu sangat bagus ditanam pada daerah pangkal kemiringan yang bertepi dengan kali atau sungai Komunitas-komunitas yang peduli akan hutan sangat diperlukan untuk berkolaborasi dengan penduduk sekitar hutan dan dukungan dari Desa itu sendiri. Deforestasi atau pengurangan hutan adalah bentuk kemunduran berpikir karena masalah yang ditimbulkan tidak bisa diatasi dalam waktu singkat. Perubahan iklim akan berdampak bagi kehidupan sendir
THK2023, Tanam Hutan Konservasi merupakan suatu usaha untuk mengembalikan hutan yang mengalami alih fungsi karena perambahan secara liar. Menjaga ekosisten hutan dan mengenbalikan funsi hutan terutama untuk menyimpan air, serta memjaga iklim mikro dan makro. Manfaat aliran air didaerah ini akan kembali normal kembali, karna pada saat ini debit aliran air sekitar ini sudah sangat berkurang, akibatnya banyak daerah pertanian yang tidak bisa di airi, terbengkalai dan tandus dibandingkan 10-20 tahun sebelumnya.
Penanaman yang berkelanjutan dari tahun 2021, 2022 dan akan yang diselenggarakan akhir tahun 2023 akan menambah jumlah pohon di daerah ini yang dulunya merupakan hutan rimba wilayah hutan negara Manfaat menambah jumlah vegetasi yang berfungsi sebagai pelindung tanah dan penyerapan air di daerah hulu menjadi baik. Pohon produksi juga ditanam sehingga memberi dampak ekonomi bagi penduduk perbatasan, sehingga usaha menebang pohon dapat terhenti karena pohon yang berbuang seperti pohon Mangis dapat menghasilkan buah yang dapat diambil dan bernilai ekonomi.
Total dana yang kami butuhkan adalah Rp15.000.000. Dengan rincian rencana sebagai berikut:
1. Biaya minum dan snack 100 relawan Rp1000.000
2. Bibit yang akan ditanam berjumlah 1000 bibit, pembelian 1 bibit = Rp.10.000, yerdiri dari bibit Bambu, Mangis dan Alpokat.
3. Transport angkut bibit pohon ke lokasi penanaman sebesar Rp.1000.000
4. Seed 2024, Biaya pembibitan pohon tahun 2024 sebesar Rp.3000.000
Manfaat Kegiatan dapat diuraikat sebagai berikut:
1. Upaya Tebus Karbon (Carbon Offset).
2. Upaya Konservasi, tindakan untuk memperlambat dan mencegah pengurangan hutan (Deforestasi)
3. Aksi nyata Climate Action mengurangi Pemanasan Globa.
4. Kembalinya ekosistem hutan alami
5. Melakukan edukasi konservasi hutan, sehingga alih fungsi hutan dapat berkurang dan terhenti di daerah hulu.
6. Bertambah debit air dimusim kemarau pada daerah hilir.
SEDEKAH ALAM
#sedekah #sedekahalam #nataru #nataruthk
Apa itu Sedekah Alam?
Sedekah atau Yadnya istilah yang dikenal pada masyarakat Hindu Bali
Yadnya adalah bentuk pengorbanan tulus iklas tanpa pamrih. Yadnya yang dipersembahkan kepada para Dewa sangat rutin dilaksanakan hampir setiap hari, besar pada hari-hari tertentu.. Yadnya atau sedekah yang diberikan kepada umat manusia lain, nyaris setiap saat dilaksanakan dikalangan masyarakat.
Pertanyaan Sedekah Alam,atau Yadnya Alam tidak dikenal dan nyaris jarang dilakukan, Pengorbanan waktu, tenaga dan materi untuk kesadaran planet sangat minim, bahkan banyak kegiatan yang mengorban alam atas nama kesejahtraan.
Pada lampau silam, keadaan lingkungan alam kita masih alami, bersih dan rimba yang luas. Pendahulu kita belum memikirkan akan konsep Sedekah atau pengorbanan manusia untuk alam, alam tinggal dinikmati dan ambil tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi untuk anak cucu generasi berikutnya.
Komentar
Posting Komentar