Canang Simbul Fotosintesis

 Canang Simbul Fotosintesis

Jan 25 2024


Canang merupakan sarana persembahyangan umat Hindu khusus di Bali dan sekitarnya. Canang sudah tidak asing lagi karena sarana utama yang terdapat pada semua Banten atau perlengkapan semua upacara bagi umat Hindu di Bali.



Canang secara umum tertiridi dari: daun, air (Toyam), bunga (Puspam), buah (Phalam), api (Dhupa)


Iklan


Dalam reaksi fotosintesis diperlukan bahan Air, istilah air dalam canang persemabhyangan dikenal dengan nama Tirta (air). Air merupakan bahan dasar dalam proses fotosintesis. Karbondioksida dilambangkan dengan pasepan atau asap dari asap dhupa atau dibuat khusus dari bahan aroma terapi seperti cendana, kemenyan dan lainya.


Daun merupakan keharusan dalam sebuah canang, daun atau pelawa. Proses Fotosintesis terjadi pada daun tepatnya pada jaringan Palisade atau bagian yang mengandung klorofile.


Api dari dhupa merupakan lambang cahaya atau energi yang perlukan dalam proses fotosintesis dalam reaksi terang dan reaksi gelap, dalam proses hidrolisis dan seterusnya sampai terbentuk zat makanan yang dikenal glukosa.


Tumbuhan berperan sebagai produsen dalam ekosisten, autotrof julukan Selatan mengasilkan zat makanan dari glukosa dan turunananya, tumbuhan juga menghasilkan Oksigen dari proses fotosintesis.



Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang memiliki klorofile. Hasil fotosintesis penopang kehidupan dimuka Bumi. Canang selain memiliki arti dalam upacara keagamaan, juga memiliki pesan yang kuat untuk menjaga dan melestarikan tumbuhan, ungkapan syukur dan terimakasih kepada tuhan yang tersirat dengan sarana Canang sangat mulia dan bijak. Tindakan dan aksi untuk menjaga dan melestarikan sebagai bentuk Karma Yoga kembali untuk kehidupan keberlanjutan

Komentar

Bamboo Seed

Laporan Kegiatan dan Keuangan THK2022

Taru Hijau Komunitas

Bamboo Seed